EARTH HOUR adalah salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya.
- Tahun 2007, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 31 Maret 2007.
- Tahun 2008, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 29 Maret 2008.
- Tahun 2009, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 28 Maret 2009.
- Tahun 2010, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 27 Maret 2010.
- Tahun 2011, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 26 Maret 2011.
- Tahun 2012, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 31 Maret 2012.
- Tahun 2013, EARTH HOUR diadakan pada tanggal 23 Maret 2013
EARTH HOUR berawal dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik. Tujuan kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu :
Menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim
Mengedukasi masyarakat mengenai ancaman pemanasan global dan apa yang bisa setiap individu lakukan untuk membuat suatu perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam mengurangi emisi mereka
Menjaring partisipasi korporasi untuk mengomunikasikan EARTH HOUR, baik staf maupun jejaring eksternal untuk berkomitmen mematikan lampunya pada jam yang ditentukan dan melakukan perubahan kebijakan dalam pengunaan energi
Mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan
- Memberikan preseden baik agar EARTH HOUR dilakukan setiap tahun
- Mengukur perubahan emisi gas rumah kaca di Jakarta
- Memperoleh kurang lebih 500,000 orang pendukung EARTH HOUR, melalui kampanye online EARTH HOUR Indonesia di web, facebook twitter, dan mailing list
- Kegiatan komunitas masyarakat di Jakarta dan 4 kota besar lainnya di wilayah Jawa-Bali (Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bali)
- Dukungan dari Walikota 5 wilayah DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Presiden, Menteri Lingkungan Hidup, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim
- Dukungan dari pemerintah daerah dan publik di kota-kota besar lain yang menjadi target EARTH HOUR
Di 5 tahun mendatang diharapkan:
Kampanye Earth Hour menjadi kampanye tahunan di kota-kota besar di Jawa & Bali yang konsumsi listriknya tertinggi di Indonesia
Terjadi perubahan gaya hidup hemat energi di kota-kota tersebut
Indonesia mengembangkan inisiatif bangunan hemat energi dan ramah lingkungan
Indonesia mengembangkan sumber listrik baru terbarukan di daerah-daerah yang sejauh ini belum mendapat akses listrik
Earth Hour 2013 di Yogyakarta salah satunya di laksanakan di Carrefour Maguwo Yogyakarta, dengan acara cukup sederhana bersama yakni melakukan sarasehan bersama sekolah-sekolah Greenschool di DIY. Selain itu memutar Film yang kampanye dampak Perubahan Iklim dengan menghadirkan siswa dan siswi perwakilan sekolah.
Selain itu Carrefour Maguwo juga membagikan dooprise kepada semua hadirin termasuk memberikan bingkisan kepada pelanggan yang datang belanja pada saat itu.
Gerakan Earth Hour yang di laksanakan sebagai bagian komitment Carrefour untuk mendukung program dalam pengurangan resiko akibat perubahan iklim.